Menguak Sejarah Lagu Mistis "Lingsir Wengi" | Paling Aneh Unik - Semua orang pasti tahu lagu lingsir wengi? Lagu ini menjadi terkenal ketika dinyayikan oleh Julie Estelle yang berperan selaku Samantha dalam satubuah film Kuntilanak. Lalu terciptalah sebuah opini di masyarakat bahwa lagu tersebut berbau mistik & negatif. Banyak orang yang yakin bahwa lagu tersebut bisa dijadikan lagu buat memanggil makhluk halus. Hal itu sangat diperkuat dengan adanya cerita dari sebagaian orang yang didatangi kuntilanak setelah menyanyikan lagu itu. Namun, benarkah lagu ini mengandung aura magis buat memanggil kuntilanak? Bagaimanakah cerita dibalik sejarah terciptanya lagu ini? Pertanyaan ini akan terjawab jia anda membaca artikel ini hingga selesai.
Lagu lingsir wengi yakni sebuah lagu yang dikembangkan oleh Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga ini lahir sekitar tahun 1450 M dengan sebutan kecil Raden Said. Beliau merupakan salah satu wali yang sangat berjasa dalam menyebarkan agama Islam. Kebiasaan dan hal unik terus dilakukan oleh Sunan Kalijaga untuk menarik masyarakat agar mau memeluk agama Islam melalui media budaya Jawa seperti wayang kulit, seni ukir, gamelan & lain sebagainya. Satu dari beberapa tipsnya berdakwah yang Ia terapkan yakni lewat lagu lingsir wengi ini. Atas dasarnya, lagu lingsir wengi ini diciptakan selaku penolak bala godaan makhluk halus. Bukan semacam persepsi yang merebak di masyarakat yang menyatakan bahwa lagu ini adalah lagu pengundang makhluk halus.
Sunan Kalijaga menerapkan pakem Durma dalam penciptaan lagu lingsir wengi ini. Pakem Durma merupakan salah satu pakem gending Jawa yang terdapat pada dalam pakem Macapat. Setiap lagu yang memakai pakem macapat ini mencerminkan sifat yang berbeda-beda. Pakem Durma ini sendiri mencerminakan sifat lagu yang penuh dengan sifat keras, sangar, suram hingga sampai dengan kesedihan. Terlebih tak jarang mengungkapkan hal-hal yang menyeramkan dalam kehidupannya. Itulah yang menyebabkan lagu ini dinyanyikan dalam tempo yang pelan serta penuh dengan perasaan bahkan sampai-sampai menyayat hati. Perkara itulah yang mungkin menyebabkan banyak orang yang mendengarkan lagu ini lengsung ketakutan.
Baca juga >> Kisah Nyata! Ibu Ini Terpaksa Menikah Dengan Genderuwo
Dalam kenyataannya, bilamana diperhatikan dengan saksama, lirik dari lagu ini bisa diartikan sebagai jampi tolak bala. Gara-gara dalam liriknya, lagu ini mengandung doa moga-moga dijauhkan dari hal-hal buruk. Hal lain yang terjadi di dalam lagu ini pula mengingatkan kita buat selalu mendekatkan diri kepada tuhan supaya lolos dari kutukan serta malapetaka. Jadi, anggapan bahwa lagu lingsir wengi ini merupakan lagu pemanggil kuntilanak yaitu sesuatu yang salah.
Malahan, pada tahun dahulu lagu lingsir wengi ini lazim dinyanyi oleh seorang ibu buat menidurkan buah hatinya. Hal lain yang terjadi, marak juga yang menyanyikan setelah melaksanakan sholat malam sebagai ubah wirid.
Nah, penggunaan lagu lingsir wengi dalam Film Kuntilanak menimbulkan masyarakat menyalah artikan maknanya. Sehingga menjadikan para pendengar lagu ini ketakutan bakalan didatangi oleh makhluk ghaib. Padahal sebenarnya lagu ini bukanlah pemanggil makhluk ghaib, hantu terlebih kuntilanak sekalipun. Melainkan, lagu ini berisikan hikmah buat kebaikan para pendengarnya.
Baca Juga >> Kisah Nyata! Seorang Pemuda Jatuh Cinta pada Arwah Penasaran
Lagu lingsir wengi yakni sebuah lagu yang dikembangkan oleh Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga ini lahir sekitar tahun 1450 M dengan sebutan kecil Raden Said. Beliau merupakan salah satu wali yang sangat berjasa dalam menyebarkan agama Islam. Kebiasaan dan hal unik terus dilakukan oleh Sunan Kalijaga untuk menarik masyarakat agar mau memeluk agama Islam melalui media budaya Jawa seperti wayang kulit, seni ukir, gamelan & lain sebagainya. Satu dari beberapa tipsnya berdakwah yang Ia terapkan yakni lewat lagu lingsir wengi ini. Atas dasarnya, lagu lingsir wengi ini diciptakan selaku penolak bala godaan makhluk halus. Bukan semacam persepsi yang merebak di masyarakat yang menyatakan bahwa lagu ini adalah lagu pengundang makhluk halus.
Sunan Kalijaga menerapkan pakem Durma dalam penciptaan lagu lingsir wengi ini. Pakem Durma merupakan salah satu pakem gending Jawa yang terdapat pada dalam pakem Macapat. Setiap lagu yang memakai pakem macapat ini mencerminkan sifat yang berbeda-beda. Pakem Durma ini sendiri mencerminakan sifat lagu yang penuh dengan sifat keras, sangar, suram hingga sampai dengan kesedihan. Terlebih tak jarang mengungkapkan hal-hal yang menyeramkan dalam kehidupannya. Itulah yang menyebabkan lagu ini dinyanyikan dalam tempo yang pelan serta penuh dengan perasaan bahkan sampai-sampai menyayat hati. Perkara itulah yang mungkin menyebabkan banyak orang yang mendengarkan lagu ini lengsung ketakutan.
Baca juga >> Kisah Nyata! Ibu Ini Terpaksa Menikah Dengan Genderuwo
Dalam kenyataannya, bilamana diperhatikan dengan saksama, lirik dari lagu ini bisa diartikan sebagai jampi tolak bala. Gara-gara dalam liriknya, lagu ini mengandung doa moga-moga dijauhkan dari hal-hal buruk. Hal lain yang terjadi di dalam lagu ini pula mengingatkan kita buat selalu mendekatkan diri kepada tuhan supaya lolos dari kutukan serta malapetaka. Jadi, anggapan bahwa lagu lingsir wengi ini merupakan lagu pemanggil kuntilanak yaitu sesuatu yang salah.
Malahan, pada tahun dahulu lagu lingsir wengi ini lazim dinyanyi oleh seorang ibu buat menidurkan buah hatinya. Hal lain yang terjadi, marak juga yang menyanyikan setelah melaksanakan sholat malam sebagai ubah wirid.
Nah, penggunaan lagu lingsir wengi dalam Film Kuntilanak menimbulkan masyarakat menyalah artikan maknanya. Sehingga menjadikan para pendengar lagu ini ketakutan bakalan didatangi oleh makhluk ghaib. Padahal sebenarnya lagu ini bukanlah pemanggil makhluk ghaib, hantu terlebih kuntilanak sekalipun. Melainkan, lagu ini berisikan hikmah buat kebaikan para pendengarnya.
Baca Juga >> Kisah Nyata! Seorang Pemuda Jatuh Cinta pada Arwah Penasaran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar