Belajar Ilmu Tenaga Dalam, Rahasia Ilmu Tenaga Dalam



March 8, 2010 · Posted in artikel, belajar ilmu tenaga dalam 
Kenapa perlu belajar ilmu tenaga dalam ?
Darimana sih asalnya ?
Kenapa ada yang percaya dan ada yang tidak ?
Masih cocokkah untuk jaman sekarang?
Pertanyaan-pertanyaan itu muncul sekitar empat tahun yang lalu. Sekitar tahun 2006, saya kembali ke Surabaya setelah sempat “mengembara” ke beberapa daerah. Di era saat ini, persoalan dan rahasia ilmu tenaga dalam, kesaktian, power, sudah tidak seramai dekade tahun 1980-an sampai 1990-an. Mungkin hal ini disebabkan peralihan jaman yang semakin modern, era informasi digital, sehingga kurang menarik lagi bagi sebagian besar masyarakat kita.
Penyebabnya banyak faktor. Misalnya saja, suatu ilmu inner power ternyata hanya tipuan saja. Saat digunakan di pertarungan atau bela diri sesungguhnya, eh ternyata tidak berfungsi.

Contohnya begini : ada suatu ilmu yang dinamakan ajian lembu sekilan, yang konon barangsiapa menguasai ilmu ini, maka yang bersangkutan tidak akan bisa dipukul dalam jarak tertentu (biasanya “sekilan” –istilah jawa- yang berarti satu jangkauan telapak tangan dari jarak tubuh). Ternyata, suatu saat orang yang menguasai ajian lembu sekilan diperas sama segerombolan preman di terminal. Karena merasa punya ilmu, korban pun melawan.
Eh…saat dipukul sama preman, badan korban kena tinju…dan buuukkkk…jatuhlah si korban ini, dan dompet serta arlojinya diambil para preman. Tinggalah si korban tadi, dengan wajah bonyok, dan mungkin sedikit berpikir : kok tembus ya ? kok bisa dipukul ya ? katanya punya ilmu lembu sekilan ?
Faktor lain adalah pecahnya suatu perguruan TD  menjadi beberapa perguruan lain. Bagaimana suatu perguruan bisa pecah, itu nanti akan saya jabarkan tersendiri. Tapi yang jelas, kalau suatu perguruan sudah tidak kompak lagi, citranya mau tidak mau akan berubah. Minimal, jumlah anggotanya akan menurun drastis. Dan, yang paling ironis…perguruannya musnah ditelan seleksi alam. Bukan musnah karena diserang perguruan lain, tetapi ya itu tadi, musnah karena minim atau bahkan tidak punya anggota lagi.
Penyebab karena faktor pola pikir masyarakat sekarang, yang cenderung rasional, canggih, dan modern. Dan tidak percaya lagi dengan hal-hal yang berbau tak jelas, supranatural, dan sebagainya. Tentu boleh saja kok berpandangan demikian. Dan menurut saya, itu lebih baik daripada nantinya terjerumus ke hal-hal yang tidak benar secara agama. Tetapi sayangnya, ada yang malu-malu kucing. Ada sebagian masyarakat yang katanya sih nggak percaya dengan ilmu gaib dan sejenisnya, tetapi diam-diam mendatangi dukun untuk minta jampi-jampi, syarat, jimat, rajah, wifiq, dan sejenisnya. Misalnya, sebagian pejabat yang ingin jabatannya naik, pangkatnya bertambah, dan sejenisnya. Mereka ini golongan yang malu-malu kucing, berdalih tidak percaya namun toh menerima jampi-jampi dan jimat. Termasuk dalam hal ini menerima pemberian pusaka yang dipercaya punya yoni (kekuatan).
Sikap mereka tidak salah kok. Sikap yang pura-pura itu lebih dikarenakan untuk menjaga citra dan wibawanya sebagai pejabat. Jangan sampai masyarakat umum tahu kalau pemimpinya percaya hal-hal begituan. Hari gene gitu loh….
Tenaga dalam adalah tenaga bio electromagnet yang terpendam di tubuh manusia. Tenaga ini ada di setiap manusia namun tergantung diolah atau tidak. Di jaman dulu, para pendekar tentu tak tahu dengan istilah bio electromagnet. Yang mereka tahu, ini kekuatan super dan menghasilkan kesaktian.
Bio artinya hidup, electromagnet berarti gelombang listrik atau electron yang punya sifat menarik dan menolak. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar